Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 18 November 2014

Stratifikasi sosial (MKDU T.3)



Stratifikasi sosial dapat muncul dengan sendirinya sebagai akibat dari proses yang terjadi dalam masyarakat. Faktor-faktor penyebabnya adalah kemampuan atau kepandaian, umur, fisik, jenis kelamin, sifat keaslian keanggotaan masyarakat, dan harta benda. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki fisik yang kuat dapat melindungi orang yang lemah, dan orang yang pandai dan bijaksana akan dijadikan pemimpin dalam masyarakat. Dengan demikian, akan terbentuk lapisan masyarakat berdasarkan kemampuan tertentu.

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki karakteristik masyarakat yang majemuk. Kemajemukan tersebut yang menghasilkan adanya stratifikasi sosial atau pengelompokan suatu masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan tertentu secara vertikal. Stratifikasi sosial sebenarnya sudah ada sejak jaman Indonesia di jajah oleh Belanda dan Jepang. Koloni mengelompokkan masyarakat Indonesia ke dalam golongan-golongan tertentu sesuai dengan rasnya. Akan tetapi di jaman sekarang, stratifikasi sosial tidak lagi dikelompokkan berdasarkan ras. 

Stratifikasi sosial di Indonesia lebih mengarahkan penggolongan suatu masyarakat yang dinilai dari segi status sosialnya seperti jabatan, kekayaan, pendidikan atau sistem feodal pada masyarakat Aceh dan kasta pada masyarakat Bali. Sedangkan ras, suku, klan, budaya, agama termasuk ke dalam penggolongan secara horizontal.

stratifikasi sosial kerap dilakukan tanpa pertimbangan kemanusiaan dan rasa keadilan. Dalam stratifikasi tertutup, seseorang dibagi tinggi rendah kastanya hanya berdasarkan keturunan, bukan atas prestasinya. Sementara dalam stratifikasi terbuka, masing-masing individu dipaksa untuk berkompetisi, namun tidak dalam ruang kompetisi yang sehat. Stratifikasi sosial tidak perlu ada karena hanya akan memicu kesenjangan dan kecemburuan sosial, serta tidak memegang prinsip keadilan dan kesamarataan antar sesama manusia.

Stratifikasi sosial ini sebenarnya suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat yang menimbulkan kecemburuan sosial, yang akhirnya menimbulkan keresahan pada masyarakat itu sendiri pasalnya bagi kalangan bawah, mereka akan merasa dikucilkan oleh orang-orang kalangan atas yang memiliki materi/harta kekayaan yang melimpah. Stratifikasi sosial sangat tidak manusiawi karena seseorang diukur hanya karena pekerjaan, kekayaan, dan pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran

 

Blogger news

Blogroll

About